Setelah beberapa bulan menghilang, dia hadir kembali…kedatangannya
sungguh sangat tidak diduga, menbawa suara tangis dan airmata, juga
kerusakan dimana-mana.
Gempa bumi itulah dia, nama yang cukup santer belakangan ini yang menjadi sebuah traumatik bagi siapa yang mendengarnya.
Kedatangannya mengubah segalanya, memporak-porandakan seluruh kota yang dilaluinya, menyisakan reruntuhan bangunan yang tah kapan akan kembali seperti semula.
Warga pesisir yang kerap dekat dengan laut juga merasakan ketakutan yang luar biasa, karena seiring gempa yang melanda, gelombang air pasang setinggi gedung juga harus siap untuk dihadapi. Masih melekat erat dibenak kita kejadian 2 tahun yang lalu, dimana gempa dan stunami mengguncang Aceh dan sekitarnya, seluruh kota hancur oleh terjangan mereka. Kekuatan yang tidak bisa dibayangkan oleh otak manusia, begitu dasyatnya hingga mengakibatkan jatuhnya ribuan korban jiwa, Begitu juga yang terjadi di Nias dan Pangandaran Jogja.
Kali ini sepak terjangnya menghancurkan kota bengkulu. Gempa yang berkekuatan 7,9 SR terjadi pada hari rabu pukul 18.10 Wib. Tak tanggung-tanggung, gempa itu juga menggoyang sejumlah kawasan Aceh, Sumut, Sumbar, Jambi, Lampung, Riau, Sumsel, Jakarta, Jabar, Malaysia, Thailand, Singapura dan negara yang berada di kawasan Samudera Hindia lainnya.
Belum dapat dipastikan berapa banyak korban yang tewas dan luka-luka, karena banyak yang terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Kemungkinan gempa susulan masih terus berlangsung, karena patahan lempengan bumi belum kembali seperti semula.
Hal yang sangat kebetulan, Gempa bengkulu terjadi saat umat islam mulai menjalankan Ibadah puasanya di bulam suci Ramadhan. Mungkin ini semua adalah ujian yang diberikan Tuhan kepada kita umat manusia, untuk saling membantu dan mempererat tali silaturrahmi.
Gempa bumi itulah dia, nama yang cukup santer belakangan ini yang menjadi sebuah traumatik bagi siapa yang mendengarnya.
Kedatangannya mengubah segalanya, memporak-porandakan seluruh kota yang dilaluinya, menyisakan reruntuhan bangunan yang tah kapan akan kembali seperti semula.
Warga pesisir yang kerap dekat dengan laut juga merasakan ketakutan yang luar biasa, karena seiring gempa yang melanda, gelombang air pasang setinggi gedung juga harus siap untuk dihadapi. Masih melekat erat dibenak kita kejadian 2 tahun yang lalu, dimana gempa dan stunami mengguncang Aceh dan sekitarnya, seluruh kota hancur oleh terjangan mereka. Kekuatan yang tidak bisa dibayangkan oleh otak manusia, begitu dasyatnya hingga mengakibatkan jatuhnya ribuan korban jiwa, Begitu juga yang terjadi di Nias dan Pangandaran Jogja.
Kali ini sepak terjangnya menghancurkan kota bengkulu. Gempa yang berkekuatan 7,9 SR terjadi pada hari rabu pukul 18.10 Wib. Tak tanggung-tanggung, gempa itu juga menggoyang sejumlah kawasan Aceh, Sumut, Sumbar, Jambi, Lampung, Riau, Sumsel, Jakarta, Jabar, Malaysia, Thailand, Singapura dan negara yang berada di kawasan Samudera Hindia lainnya.
Belum dapat dipastikan berapa banyak korban yang tewas dan luka-luka, karena banyak yang terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Kemungkinan gempa susulan masih terus berlangsung, karena patahan lempengan bumi belum kembali seperti semula.
Hal yang sangat kebetulan, Gempa bengkulu terjadi saat umat islam mulai menjalankan Ibadah puasanya di bulam suci Ramadhan. Mungkin ini semua adalah ujian yang diberikan Tuhan kepada kita umat manusia, untuk saling membantu dan mempererat tali silaturrahmi.
0 komentar:
Posting Komentar